
PERKASANEWS.COM – JAKARTA – Akibat fenomena El Nino pada kasus DBD (Demam Berdarah Dengue), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkap dampak kemungkinan memicu ledakan DBD pada akhir 2023 dan awal tahun 2024.
Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI., menyebut dalam 10 tahun terakhir, bahkan pengaruh El Nino bukan hanya berdampak pada kasus DBD.
“Diperkirakan kasusnya (DBD) akan meledak nanti di akhir dan awal tahun. Kita justru waspada di situ. Surat edaran kami sudah dua kali diterbitkan terkait kewaspadaan terhadap DBD dan Kejadian Luar Biasa KLB) di daerah-daerah,” ungkap dr Maxi dalam webinar sosialisasi DBD, Rabu (27/9/2023).
Ditambahkannya, jadi kan suhu naik, kemudian ya ada angin memengaruhi kecepatan nyamuk, lalu ada kelembaban, ada curah hujan, saya kira sudah pasti akan memengaruhi, ini (El Nino betul-betul ada korelasinya.
Karena nyaris seluruh provinsi di Indonesia berada di wilayah endemis, Kemenkes RI meminta sejumlah daerah padat penduduk mewaspadai kasus DBD.
“Terutama daerah di kota-kota yang padat penduduknya banyak, ya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta,” ujar dr Maxi.
“Kalau faktor risiko lingkungan tempat-tempat perindukan nyamuk banyak, itu jadi prioritas juga sekalipun tempatnya kecil. Itu menjadi perhatian sekalipun untuk daerah-daerah tertentu ya saya kira di kota manapun ya,” jelasnya.
Kemenkes RI sebelumnya mencatat sebanyak 35.694 kasus DBD di Indonesia hingga pekan ke-22 di awal 2023.
“Kasus paling banyak dilaporkan di Jabar dengan lebih dari 6 ribu kasus, sementara kematian melampaui 200 orang,” pungkas dr Maxi.
Pewarta: Eddy Yusuf
Foto: Istimewa