November 30, 2023

PERKASANEWS.COM – SERANG – Beberapa waktu lalu tim Perkasanews.com berkesempatan berbincang dengan Ahmad Yani, M.Pd. Beliau adalah salah satu instruktur Nasional Kurikulum Merdeka, yang sekarang kerjasama dengan kementerian pendidikan. Dalam hal ini di bawah naungan Balai Guru Penggerak Provinsi Banten. Berperan sebagai fasilitator Sekolah Penggerak di Provinsi Banten. Perbincangan singkat kami seputar Kurikulum Merdeka tersebut.


Ahmad Yani, M.Pd.

“Kurikulum Merdeka itu sebetulnya secara konsep ya merupakan kurikulum yang mengevaluasi keberadaan daripada kurikulum 2013,” ujar Ahmad Yani, mengawali perbincangan.

Menurutnya, Kurikulum Merdeka sangat luar biasa, terhadap proses pembelajaran. Merupakan inovasi terhadap kurikulum 2013. Di mana, secara metode kurikulum merdeka ini bisa dibilang pendekatannya lebih kepada bakat dan minat siswa, peserta didik, mahasiswa.

“Di sana banyak difasilitasi oleh guru dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berbasis project,” tukas Ahmad Yani.

Ketika ditanya, kalau diterapkan kira-kira akan memberi dampak seperti apa atau akankah berdampak positif?

“Pilihan daripada lahirnya kurikulum baru bagi institusi pendidikan dan masyarakat, bisa atau tidak. Jadi, kita masih punya waktu yang cukup panjang untuk implementasikan ini, sangat memungkinkan untuk bisa diterapkan,” urai Ahmad Yani, meyakinkan.

Ditambahkannya, walaupun ada perbedaan dalam hal teknik sosialisasinya terhadap kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013.

“Untuk mendukung visi pendidikan Indonesia, dan sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran. Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel. Sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik,” jelasnya lebih jauh.

Contohnya, pembelajaran itu kan harus di desain sederhana, mendalam, dalam artian siswa bisa memilih atau punya waktu yang cukup untuk memperdalam materi-materi, yang sekiranya itu bakal bermanfaat untuk mereka.

“Dalam hal ini punya ciri khas. Berbeda dengan kurikulum 2013. Selama 2 tahun itu materi-materi yang sekiranya bisa disampaikan kepada siswanya, sederhana, namun mendalami materinya, tidak terlalu banyak. Murid-murid semua sekolah bisa mengimplementasikan, karena ini kurikulumnya baik dan bagus,” ungkap Ahmad Yani, menutup perbincangan.

Pewarta: Jumedi
Editor: Eddy Yusuf

Tinggalkan Balasan